APAAJA.NET – Di balik nama besar tim balap DTMS Kalimantan, ada sosok penting yang menjadi fondasi utama terbentuknya tim: H. Helmy Rachman. Tidak seperti pemilik tim pada umumnya yang hanya fokus pada hasil dan prestasi, H. Helmy justru membawa nilai-nilai humanis dan kekeluargaan dalam membangun skuad balap motor ini.
Sebagai seorang yang dikenal luas sebagai family man, H. Helmy Rachman menjadikan semangat kebersamaan sebagai roh utama tim. “Saya ingin tim ini bukan cuma jadi tempat balapan, tapi juga jadi rumah kedua untuk semua yang terlibat,” begitu kira-kira pandangan sang owner yang kerap menginspirasi banyak orang.
Dukungan Penuh dari Istri Atlet Taekwondo
Menariknya, istri H. Helmy bukan orang biasa. Ia adalah seorang atlet taekwondo yang juga aktif di dunia olahraga. Peran istrinya bukan sekadar mendukung dari belakang layar, tetapi benar-benar terlibat dalam memberi semangat dan pemahaman pentingnya disiplin dalam dunia kompetisi.
Baca Juga: Harga dan Kualitas Honda CBR 250RR 2025: Sport Bike 250cc Paling Bertenaga di Kelasnya
Kolaborasi suami-istri dalam dunia olahraga ini menjadi kekuatan moral dan emosional tersendiri, yang tercermin dalam iklim kekeluargaan di internal tim DTMS. Bukan hal aneh jika para pembalap dan kru merasa nyaman dan dihargai layaknya bagian dari keluarga besar.
Manajerial Diserahkan pada Keluarga: Ragil Rachman
Kepercayaan besar H. Helmy juga diberikan kepada sang anak, Ragil Rachman, yang menjabat sebagai manajer tim. Ragil bertanggung jawab mengatur segala kebutuhan tim, baik teknis maupun non-teknis. Hubungan ayah-anak yang harmonis ini ikut menciptakan sistem manajerial yang solid dan terarah.
“Solid dan kompak,” ungkap Ragil dengan nada optimis saat ditanya kesiapan tim untuk berlaga di seri 1 LFN Road Race Championship 2025 pada 27–28 Mei mendatang. Ini menegaskan bahwa keberhasilan tim DTMS bukan hanya tentang kecepatan di lintasan, tetapi juga kestabilan dalam organisasi internal.
Humanisme dalam Dunia Balap
Apa yang dilakukan H. Helmy Rachman dengan tim DTMS Kalimantan menjadi gambaran bahwa dunia balap motor tak melulu soal mesin dan kecepatan. Sentuhan humanis dan emosional dari seorang pemilik tim ternyata bisa menjadi bahan bakar tak kasat mata yang justru berdampak besar pada performa tim.
Dengan pendekatan ini, tim DTMS bukan hanya dikenal sebagai peserta kompetitif, tapi juga sebagai tim yang menginspirasi banyak komunitas balap lain di Indonesia.
Baca Juga: Perjalanan Argiya Farrel: Dari Patah Tulang Dua Kali hingga Tembus PON dan Mandalika Racing Series
H. Helmy Rachman adalah contoh nyata bahwa di balik kesuksesan sebuah tim balap, ada kepemimpinan yang penuh kasih dan prinsip. Ia tidak hanya membangun tim DTMS sebagai entitas olahraga, tapi juga sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai kekeluargaan dan solidaritas.
Dengan kombinasi cinta keluarga, semangat olahraga, dan kepemimpinan yang mengayomi, H. Helmy telah menciptakan fondasi kokoh bagi DTMS untuk terus berprestasi, baik di lintasan maupun di hati para anggotanya.***
Dhimas Raditya