Jack Miller Kritik Gaji Pembalap MotoGP 2025

APAAJA.NET – Pembalap Pramac Racing, Jack Miller, melontarkan kritik pedas terhadap kondisi finansial di ajang MotoGP 2025. Dalam pernyataannya yang dikutip dari Crash.net pada Minggu (20/4/2025), Miller menyebut mayoritas pengendara tidak mendapat gaji yang pantas, berbeda dengan beberapa nama besar seperti Marc Marquez dan Francesco Bagnaia.

Ia menurun menyebutkan nilai kontrak pembalap secara umum dan menyebut bahwa hanya segelintir rider papan atas yang mendapat bayaran besar.

Baca Juga : Kondisi Terbaru Jorge Martin Usai Kecelakaan di MotoGP Qatar

Gaji Rider Top MotoGP 2025: Marquez dan Bagnaia Masih Diuntungkan

Miller menyebut, Fabio Quartararo saat ini adalah pembalap dengan bayaran tertinggi di grid MotoGP 2025 dengan nilai mencapai 12 juta Euro (sekitar Rp229 miliar) per musim di tim Monster Energy Yamaha.

Pecco Bagnaia dari Ducati berada di posisi kedua dengan 7 juta Euro (Rp134 miliar), disusul Marc Marquez yang kabarnya mendapat angka hampir setara. Meski begitu, bayaran Marquez kini lebih rendah dibandingkan saat ia masih memperkuat Repsol Honda, di mana ia sempat meraup hingga 12,5 juta Euro per tahun.

Tim Pabrikan Dinilai Tak Lagi Hargai Skill Pembalap

Menurut Miller, pergeseran cara pandang tim terhadap pentingnya motor dibandingkan skill pembalap juga menyebabkan menurunnya nilai kontrak para pengendara.

“Sekarang, pemula bahkan pembalap yang sudah jadi seperti saya, dibayar kecil. Satu-satunya cara untuk mendapat bayaran besar adalah dengan melakukan sesuatu yang berbeda,” kata Miller dengan nada kecewa.

Ia menyebut pasar gaji pembalap saat ini menurun drastis, dan sebagian besar tim sudah menetapkan batasan ketat dalam negosiasi kontrak.

Rekrutmen Pembalap Kini Sangat Tertutup

Lebih lanjut, Miller menyoroti bahwa tim-tim MotoGP kini jarang merekrut pembalap dari tim lain, kecuali sang pembalap sendiri yang ingin hengkang. Berbeda dari satu dekade lalu, kini transfer besar antar waktu semakin jarang terjadi.

Baca Juga :  Dominasi Duo Marquez Berlanjut: Tak Terbendung di Sprint Race MotoGP Qatar 2025

“Marc adalah Marc, Pecco adalah Pecco. Tapi sekarang tidak ada yang membajak rider dari tim pesaing. Mereka hanya merekrut jika balap itu ingin pergi,” ujarnya.

Menurut Miller, dominasi teknologi motor menjadi faktor yang membuat banyak tim percaya kesuksesan lebih bergantung pada mesin dibandingkan kemampuan pengendara, sehingga nilai tawaran pembalap kian menurun.

Krisis Apresiasi MotoGP terhadap Pembalap?

Jack Miller menjadi salah satu suara yang berani mengungkap kelam industri MotoGP modern. Ia berharap adanya perubahan sistem agar pembalap mendapatkan apresiasi yang layak, bukan hanya dari segi performa, tetapi juga secara finansial.

Pernyataan Miller membuka mata tentang kenyataan keras di balik gemerlap MotoGP: tak semua pembalap hidup mewah, meski mereka mempertaruhkan nyawa setiap pekan di lintasan.***

Related Posts

Aldy Jaya Racing Team Borong Piala di Sulawesi Cup Race 2025 Seri 1 Sidrap: Pembalap Lokal Sulawesi Ungguli Kompetisi
  • April 21, 2025

APAAJA.NET – – Ajang Sulawesi Cup Race 2025 Seri 1 Sidrap (19-20 April 2025) yang digelar di Sidrap, Sulawesi, menjadi saksi kegemilangan Aldy Jaya Racing Team. Tim balap yang dipimpin oleh Aldy…

Read More

Continue reading
Perbandingan Motor Honda dan Ducati Versi Marc Marquez
  • April 21, 2025

APAAJA.NET – Marc Marquez, pembalap asal Spanyol, mengungkapkan perbedaan mendasar antara motor Honda dan Ducati dalam satu putaran MotoGP. Fokus utama Marquez ada pada manuver saat masuk dan keluar tikungan,…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *