
APAAJA.NET – Pernah bertanya-tanya bagaimana sistem kelistrikan pada sepeda motor bisa bekerja secara otomatis dan aman? Salah satu jawabannya ada pada relay, komponen kecil berbasis elektromagnetisme yang punya peran besar dalam menjaga efisiensi dan keamanan sistem kelistrikan kendaraan kamu.
Relay bukan hanya menjadi bagian dari sistem starter, tetapi juga mengontrol pengisian daya, meningkatkan keamanan listrik, hingga mengurangi beban pada saklar utama. Untuk kamu yang ingin memahami lebih dalam, berikut penjelasan lengkap mengenai apa itu relay, fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya.
Apa Itu Relay ?
Secara sederhana, relay adalah saklar otomatis yang bekerja dengan prinsip elektromagnet. Komponen ini memungkinkan arus listrik kecil mengontrol arus listrik yang lebih besar.
Di dalam relay terdapat kumparan kawat (coil) dan kontak saklar (contact point). Ketika arus kecil mengalir ke kumparan, terbentuk medan magnet yang menarik armatur (tuas bergerak), lalu mengubah posisi kontak saklar.
Dengan prinsip kerja ini, relay memungkinkan rangkaian listrik bertegangan rendah mengontrol perangkat yang membutuhkan arus besar tanpa beban langsung ke saklar utama.
Fungsi Relay pada Motor
1. Mengontrol Sistem Starter
Saat kamu menekan tombol starter, relay akan mengalirkan arus besar ke motor starter. Ini membuat motor menyala tanpa memaksa tombol starter menanggung arus tinggi.
2. Mengatur Sistem Pengisian Daya
Relay berfungsi menjaga agar aliran listrik dari alternator ke aki tetap stabil dan tidak berlebihan. Ini mencegah risiko overcharging atau kerusakan komponen pengisian.
3. Menambah Keamanan Kelistrikan
Relay bekerja bersama fuse (sekring) untuk memutus arus jika terjadi korsleting atau lonjakan listrik. Ini mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem kelistrikan.
4. Mengurangi Beban Saklar Utama
Tanpa relay, saklar utama harus menanggung arus besar. Dengan relay, beban tersebut dialihkan, sehingga saklar lebih awet dan ringan digunakan.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Alasan Indikator Oli Honda Stylo 160 Sering Menyala
Cara Kerja Relay
Relay bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetisme dan memiliki beberapa tahapan kerja utama:
1. Energizing the Coil
Arus kecil mengalir ke kumparan, menciptakan medan magnet di dalam relay.
2. Medan Magnet Menarik Armatur
Medan magnet menarik armatur atau tuas mekanik yang terhubung ke saklar.
3. Perubahan Posisi Kontak
Pergerakan armatur mengubah posisi kontak, yang terbagi menjadi dua jenis:
-
Normally Open (NO): Awalnya terbuka. Akan tertutup saat relay aktif, memungkinkan arus mengalir.
-
Normally Closed (NC): Awalnya tertutup. Akan terbuka saat relay aktif, memutus aliran arus.
Beberapa jenis relay juga memiliki SPDT (Single Pole Double Throw) yang bisa berganti antara NO dan NC tergantung arus pada coil.
4. De-energizing the Coil
Saat arus dihentikan, medan magnet hilang, dan armatur kembali ke posisi semula berkat pegas. Kontak pun kembali ke kondisi normal.
Baca Juga:Bingung Pilih Honda PCX atau Honda ADV 160? Ini Perbandingan Lengkap Motor Matic Bongsor dari Honda!
Relay adalah komponen penting dalam sistem kelistrikan sepeda motor yang bekerja sebagai saklar otomatis berbasis elektromagnet. Fungsinya sangat krusial, dari starter, pengisian daya, hingga keamanan listrik. Memahami cara kerja dan manfaat relay bisa membantumu dalam perawatan motor dan mencegah kerusakan sistem kelistrikan.
Jadi, jika kamu mengalami masalah kelistrikan atau sedang melakukan modifikasi sistem starter dan lampu, pastikan kamu mengecek dan memahami peran relay di dalamnya.
Sumber: https://www.motorkux.id/article