
APAAJA.NET – Banyak pemilik motor masih percaya bahwa bensin basi bisa dideteksi hanya dengan mencium aromanya. Namun, anggapan ini ternyata tidak benar. Menurut Prof. Tri Yuswidjajanto, Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara ITB, kualitas bensin tidak bisa diukur hanya dari bau semata.
“Bensin yang basi memang sulit dideteksi, karena tidak bisa dibedakan hanya lewat aroma,” jelas Prof. Yus.
Pernyataan ini membantah kebiasaan sebagian besar pengendara yang hanya mengandalkan penciuman untuk menilai kualitas bahan bakar.
Proses Kimia di Balik Bensin Basi
Baca Juga: 70 Tahun CIMB Niaga: Bukti Nyata Kepedulian pada UMKM, Pilar Ekonomi Indonesia yang Tak Tergantikan
Saat bensin terlalu lama disimpan di dalam tangki, senyawa olefin di dalamnya mudah bereaksi dengan oksigen. Reaksi ini menimbulkan kerak bernama gum. Gum ibarat kerak gosong di pantat panci yang menempel kuat dan sulit hilang. Jika menumpuk di dalam tangki motor, kualitas bensin menurun drastis dan performa mesin ikut terganggu.
Cara Benar Mengecek Bensin Basi
1. Jangan Mengandalkan Bau
Aroma bensin baru dan lama hampir tidak berbeda. Karena itu, penciuman tidak bisa dijadikan acuan.
2. Periksa Dasar Tangki Motor
Metode yang paling akurat adalah mengecek langsung kondisi bensin di dasar tangki. Jika ditemukan endapan atau partikel kotor, hampir pasti bensin sudah basi. Sayangnya, pada motor keluaran terbaru, proses membuka tangki relatif lebih rumit, sehingga pemilik motor sering mengabaikannya.
Berapa Lama Bensin Bisa Bertahan?
Menurut Prof. Yus, batas aman bensin bertahan di tangki motor adalah maksimal enam bulan. Jika motor terlalu lama diparkir tanpa dipakai, bensin sebaiknya dikuras sebelum digunakan kembali. Memaksakan penggunaan bensin basi bisa menimbulkan endapan berbahaya dan berisiko merusak mesin.
Baca Juga: Resmi Naik! Update Gaji Pensiunan PNS 2025 dan Daftar Tunjangan Lengkap Berdasarkan Golongan
Dampak Bensin Basi pada Mesin Motor
Mengabaikan bensin basi dapat menimbulkan masalah serius, seperti:
- Mesin brebet atau tersendat saat dihidupkan.
- Timbul kerak pada karburator atau injektor.
- Risiko kerusakan permanen pada sistem bahan bakar.
Bensin basi bukan sekadar soal bau, melainkan hasil dari proses kimia yang menurunkan kualitas bahan bakar. Cara paling tepat untuk mendeteksinya adalah memeriksa dasar tangki. Ingat, batas aman penyimpanan bensin hanya enam bulan. Setelah itu, sebaiknya kuras tangki agar mesin tetap awet dan performa motor terjaga.***