
APAAJA.NET – Bertempat di Pendopo Kabupaten Brebes, Bupati Hj Paramitha Widya Kusuma menerima audiensi dari Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC FKDT) Kabupaten Brebes.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, Bupati didampingi Asisten I Setda Brebes H. Drs Khoerul Abidin MM, Kepala Dindikpora Ny. Caridah, serta bagian Kesra. Audiensi berlangsung hangat dengan pembahasan seputar Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), yang dulunya lebih dikenal sebagai sekolah Arab.
Ketua DPC FKDT, Akhmad Sururi, menyampaikan terima kasih atas perhatian Bupati yang telah mengalokasikan dana insentif untuk guru Madin. Ia juga melaporkan data jumlah murid Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) tahun pelajaran 1446/1447 H atau 2025 yang mencapai 46.567 siswa se-Kabupaten Brebes.
Baca Juga: Baru 7 Bulan, Denza D9 Ludes Ribuan Unit! MPV Listrik Rp950 Juta Siap Geser Tahta Alphard?
Namun, angka tersebut masih belum sebanding dengan jumlah murid SD/MI yang semestinya mengikuti pendidikan MDTA. Masih ada sekitar 40 persen anak SD/MI yang belum masuk ke Madrasah Diniyah.
Tantangan Pendidikan MDTW untuk Siswa SMP
Dalam kesempatan itu, Sururi juga menyoroti rendahnya angka partisipasi Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustho (MDTW) untuk siswa SMP/MTs. Saat ini, hanya sekitar 0,5 persen murid SMP/MTs yang mengikuti pembelajaran MDTW.
“Dulu kami bersama Dindikpora pernah menggagas program MDTW yang disandingkan dengan SMP. Jadi setiap siswa SMP harus mengikuti pendidikan Wustho, namun implementasinya masih minim,” jelas Sururi.
Respons Bupati Brebes: Siap Disinergikan
Menanggapi usulan tersebut, Bupati Brebes mendukung penuh agar pendidikan MDTW bisa diterapkan di tingkat SMP/MTs.
“Saya sangat setuju anak-anak SMP ditambahkan jam pembelajaran keagamaan. Ini langkah bagus untuk penguatan karakter keagamaan. Dindikpora bersama FKDT harus segera menyusun skema yang tepat. Sebagai tahap awal, bisa dilakukan pilot project di beberapa SMP dengan mendatangkan guru MDT yang kompeten,” tegas Bupati Paramitha Widya Kusuma.
Kepala Dindikpora Kabupaten Brebes, Ny Caridah, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan studi tiru terkait kolaborasi lembaga formal dengan MDT di Banyumas. Konsep full day school dengan integrasi MDT dinilai bisa menjadi opsi, meski tetap membutuhkan kajian mendalam.
Baca Juga: POCO C65 Harga Cuma 1 Jutaan, Kamera 50MP & RAM 8GB: Siap Bikin Redmi dan Infinix Keringat Dingin!
Harapan ke Depan
Bupati Paramitha juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru MDT agar bisa mengikuti perkembangan zaman.
“Sekarang era IT, jadi guru Madin juga harus modern dalam metode pembelajaran. Jangan sampai tertinggal,” pungkasnya.
Dengan dukungan pemerintah daerah, FKDT, serta kolaborasi dunia pendidikan formal dan non-formal, Brebes berpotensi menjadi pelopor pendidikan keagamaan berbasis karakter di tingkat SMP/MTs.***