
APAAJA.NET – Kabar bahagia datang bagi para pendidik non-ASN dan guru PAUD nonformal di seluruh Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menggulirkan tiga program besar yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus kualitas pendidikan nasional.
Langkah ini menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap para tenaga pendidik yang selama ini belum secara penuh mendapatkan jaminan kesejahteraan dan pengakuan kompetensi.
Tiga Program Strategis untuk Guru Non-ASN dan PAUD
Berikut rincian tiga program unggulan yang diluncurkan tahun 2025:
1. Insentif Guru Non-ASN
Program pertama adalah pemberian insentif sebesar Rp300.000 per bulan kepada 341.248 guru non-ASN selama tujuh bulan. Dana ini ditransfer langsung ke rekening guru masing-masing dan telah terealisasi lebih dari 85%.
Tujuannya jelas: memberikan motivasi dan penghargaan atas dedikasi guru yang tidak berstatus ASN namun telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan.
2. Subsidi Upah Guru PAUD Nonformal
Program kedua menyasar 253.407 guru PAUD nonformal yang belum mendapatkan bantuan tetap. Setiap guru menerima subsidi sebesar Rp600.000 untuk periode dua bulan. Program ini diharapkan bisa meringankan beban ekonomi guru PAUD yang selama ini seringkali berada di luar jangkauan bantuan reguler.
3. Bantuan Afirmasi Pendidikan S-1/D-4 untuk Guru PAUD
Tak hanya soal uang, pemerintah juga memberikan dukungan pendidikan melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Sebanyak 12.500 guru PAUD akan dibiayai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S-1 atau D-4 di 112 perguruan tinggi mitra, dengan total anggaran mencapai Rp37,5 miliar.
Upaya Konkret Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Ketiga program ini bukan hanya sekadar bantuan tunai, melainkan strategi jangka panjang untuk memperkuat peran guru sebagai pilar utama pendidikan nasional. Dengan meningkatnya kesejahteraan dan kompetensi guru, diharapkan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah—terutama di jenjang PAUD dan nonformal—juga ikut meningkat secara signifikan.
Pemerintah berharap langkah ini bisa membangkitkan semangat baru di kalangan pendidik, sekaligus mempersempit kesenjangan antara guru ASN dan non-ASN di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Heboh! Pelatihan Guru di Banjarnegara Ternyata Gratis, Ini Penjelasan Resminya!
Insentif guru non-ASN, subsidi guru PAUD, dan dukungan afirmasi pendidikan menjadi bukti bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam memperhatikan nasib pendidik di sektor informal. Tahun 2025 bisa jadi momentum penting untuk memperkuat fondasi pendidikan nasional melalui peningkatan kesejahteraan guru.
Satu kata: Apresiasi layak diberikan!***