
APAAJA.NET – Semarang – Universitas Diponegoro (Undip) mencatat sejarah penting dalam dunia pendidikan tinggi nasional dengan menjadi tuan rumah Silaturahmi dan Rapat Kerja Forum Majelis Wali Amanat Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MWA PTNBH) tahun 2025. Kegiatan ini sekaligus menandai dimulainya masa kepemimpinan Prof. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D., sebagai Ketua Forum MWA PTNBH periode 2025–2026.
Prof. Mohamad Nasir, yang juga menjabat sebagai Ketua MWA Undip, menggantikan Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, dari ITS. Serah terima kepemimpinan ini diharapkan membawa semangat baru dalam menghadapi tantangan strategis yang dihadapi perguruan tinggi negeri berbadan hukum di Indonesia.
Empat Isu Strategis untuk Masa Depan PTNBH
Dalam sambutannya, Prof. Nasir menyoroti empat isu utama yang menjadi fokus Forum MWA PTNBH tahun ini:
Baca Juga: Program P5 SMKN 1 Kaligondang: 600 Siswa Asah Public Speaking untuk Siap Masuk Dunia Kerja
-
Pengelolaan Keuangan: Diperlukan sistem tata kelola keuangan yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel.
-
Pengelolaan SDM: Banyak guru besar dari kalangan ASN yang akan memasuki masa pensiun tanpa adanya skema perekrutan yang memadai.
-
Pemanfaatan Aset Idle: Banyak aset fisik seperti lahan dan gedung milik PTNBH belum dimanfaatkan secara optimal.
-
Pengembangan Dana Abadi: Pentingnya membangun sumber pendanaan jangka panjang demi keberlanjutan pendidikan tinggi.
“Kita harus bicara soal keberlanjutan. SDM kita menua, aset banyak yang menganggur, dan dana abadi belum optimal. Ini saatnya kita benahi dari dalam,” tegas Prof. Nasir.
Dukungan Tokoh Nasional untuk Transformasi PTNBH
Kegiatan Forum MWA PTNBH ini dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional yang juga memegang peran penting dalam dunia pendidikan dan pemerintahan, di antaranya:
-
Prof. Mohammad Nuh, DEA (ITS): Menekankan pentingnya pendidikan tinggi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
-
Prof. Brian Yuliarto (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi): Menyoroti perlunya kolaborasi antara PTNBH dan industri untuk kemajuan bangsa.
-
Prof. Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri): Mengajak pemerintah daerah aktif mendukung PTNBH lewat hibah, beasiswa, dan pengembangan infrastruktur.
-
Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan): Mengusulkan strategi pendanaan kreatif, salah satunya melalui peran alumni.
-
Prof. Anggito Abimanyu (Wakil Menteri Keuangan): Menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan aset dan penguatan dana abadi PTNBH.
Partisipasi 24 PTNBH dari Seluruh Indonesia
Forum ini diikuti oleh 24 perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) dari seluruh Indonesia, di antaranya: UI, UGM, ITB, IPB, Undip, ITS, Unair, UNS, UB, Unhas, Unand, USU, Unpad, UPI, UNY, UNP, UM, Unnes, Unesa, UT, UNJ, Unsyiah, Unsri, dan UIII.
Baca Juga: Sejarah Indonesia Akan Ditulis Ulang: Sejarawan Protes, Peran Perempuan dan Papua Dikesampingkan?
Pertemuan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antarlembaga dalam rangka mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang lebih otonom, inovatif, dan berdaya saing global.
Pendidikan Tinggi untuk Masa Depan Bangsa
Melalui forum ini, diharapkan PTNBH dapat menjadi motor penggerak transformasi pendidikan tinggi di Indonesia—tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi dinamika global.
“Forum ini bukan sekadar ruang diskusi. Ini adalah langkah nyata menuju pendidikan tinggi yang unggul, berdampak, dan berkelanjutan,” tutup Prof. Nasir.***