
Rektor Prof Suharnomo: Mesin Ini Bisa juga Mengubah Air Rob dan Air Payau Menjadi Air Minum
APAAJA.NET – SEMARANG – Universitas Diponegoro atau Undip Semarang mengembangkan mesin desalinasi yang dapat mengubah air payau dan air laut, menjadi air minum.
Teknologi desalinasi yang dikembangkan Undip juga mampu mengatasi persoalan air tanah.
Saat ini sektor industri baik sekala mikro maupun makro menggunakan air tanah dalam jumlah besar untuk aktivitas produksinya. Sehingga lama-kelamaan hal itu dapat menurunkan permukaan tanah.
“Jika mesin desalinasi air Undip bisa dimanfaatkan untuk sektor industri, maka tidak perlu lagi mengambil air tanah. Selain itu, air rob yang ada bisa kita olah menjadi bahan baku untuk dimanfaatkan industri atau untuk air minum. Program ini yang kita tawarkan ke Pemprov Jateng,” ujar Prof Suharnomo di sela penandatanganan kesepakatan bersama antara Undip dan Pemrov Jateng, di Grhadika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jateng di Semarang, Senin (17/3/2025) sore.
Dia menambahkan, teknologi Desalinasi Air Undip menjadi Program Prioritas Pemprov Jateng untuk wilayah pesisir.
Karena sebagai sarana penyediaan air minum bagi masyarakat pesisir pantai Semarang dan sekitarnya. Di samping untuk sektor industri yang selama ini mengambil air tanah dlam proses produksinya.
Sebagaimaka kita ketahui untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki 43 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Tengah, termasuk Undip Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan penandatanganan kerja sama dan kesepakatan bersama.
Pemprov Jawa Tengah memiliki beberapa program yang akan dikawal oleh para rektor dan jajarannya.
Sumber daya perguruan tinggi meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat disinergikan untuk mendukung program-program pembangunan tersebut.
Kegiatan jangka pendek yang akan dilaksanakan dengan Undip di antaranya adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang akan turun ke seluruh desa dan program desalinasi air asin menjadi air tawar yang akan diimplementasikan untuk masyarakat pesisir Jawa Tengah.
“Kerja sama tidak sebatas MOU, tetapi bentuk kerja sama tematik yang dilaksanakan dalam rangka mengawal pembangunan wilayah Jateng, mulai desa, potensi desa, UMKM, desalinasi air, dan lainnya. Akademisi ikut serta menyukseskan pembangunan di wilayah Jawa Tengah,” kata Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah.
Rektor Undip Prof Suharnomo menyambut baik langkah Pemprov Jateng yang melibatkan seluruh perguruan tinggi di Jawa Tengah. Masing-masing perguruan tinggi dapat dikelompokkan sesuai kompetensinya.
“Saya rasa, hasilnya akan lebih bagus, daripada program berjalan tanpa pendampingan dari ahli, yang mana kampus itu ada, yang selama ini tidak terlalu banyak dimanfaatkan dengan maksimal. Kami apresiasi apa yang dilakukan Pemprov Jateng sejak awal, dari program kerjanya menggandeng LPPM dan kampus secara umum, sesuai dengan kompetensi masing-masing,” katanya.***