Benarkah Dingin Awal Juli Karena Bumi di Titik Terjauh dari Matahari?

Udara dingi di Dieng

APAAJA.NET – Malam dan pagi hari belakangan ini terasa begitu dingin. Beredar kabar hal ini disebabkan karena Bumi berada di titik terjauh dari Matahari. Sebuah fenomena yang disebut Aphelion.

 

Fenomena Aphelion merupakan fenomena astronomi tahunan yang terjadi pada awal bulan Juli. Bumi berada pada jarak 152 juta Km dari Matahari, sedangkan fenomena sebaliknya adalah Perihelion yang terjadi sekitar awal Januari.

 

Namun melalui penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan tegas menyebutkan udara dingin yang dirasakan belakangan ini bukan karena fenomena Aphelion.

 

Cuaca dingin dirasakan masyarakat Indonesia khususnya yang berada di wilayah selatan khatulistiwa seperti di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Hal ini merupakan hal wajar yang terjadi pada musim kemarau yang terjadi pada Juli hingga September.

Posisi Aphelion dan Perihelion. Sumber: BMKG

BMKG menyebutkan alasan cuaca dingin karena alasan berikut:

Mulai memasuki musim kemarau karena dominasi angin timuran (moonson Australia) yang ditandai dengan udara dingin dan kering.

Langit cerah yang mempercepat pelepasan panas dari permukaan bumi ke atmosfer pada malam hari.

Hujan yang masih terjadi di beberapa wilayah turut menambah rasa dingin karena membawa massa udara dingin dari awan ke permukaan dan menghalangi pemanasan sinar matahari.

 

Dieng berpotensi terjadi embun es

Udara lebih dingin terjadi di area pegunungan termasuk di dataran tinggi Dieng kecamatan Batur sebagai area tertinggi di Banjarnegara. Pada Rabu 9 Juli 2025 malam pantauan AccuWheater menunjukkan suhu udara di Dieng pada 11°C. Sedangkan suhu di Banjarnegara kota pada suhu 21°C.

 

Foto bulan purnama di atas bukit Pangeran difoto dari Kolam air panas Banyu Alam

 

Sementara stasiun cuaca mini YD2CLX yang ditempatkan di area Candi Arjuna Dieng memantau suhu permukaan 10,4°C. Informasi dari stasiun cuaca buatan putra Banjarnegara bisa diakses secara online melalui akun telegram.

 

Suhu 6 jam terakhir sampai pukul 23 menunjukkan penurunan suhu dari 14°C ke 5,4°C. Tutupan awan 6% YD2CLX menyebut kemungkinan hujan 0%.

 

Analisa stasiun cuaca menyebut tekanan udara normal dan stabil. Sementara kelembaban normal dengan suhu dingin. Tutupan awan yang rendah bisa terjadi pada dini hari jelang pagi. Kondisi ini mendukung pembentukan embun es. ***

 

Brave

Penulis asli Banjarnegara yang masih belajar menulis secara otodidak. Suka menggambarkan suasana dan keadaan sekitar melalui tulisan yang menginspirasi. Backpacker, wisata, kuliner menjadi hobi yang mengasikkan. Gunung, pantai, kota, desa, pulau atau benua, dalam dan luar negeri siap dijelajahi. Membaca dan menulis menjadi keseruan sendiri untuk ekspresi diri.

Related Posts

Wisatawan Kawah Sikidang Dieng Keluhkan Rute, Begini Tanggapan Petugas
  • July 9, 2025

APAAJA.NET – BANJARNEGARA – Keluhan panjangnya rute wisata di Kawah Sikidang Dieng, kecamatan Batur, Banjarnegara muncul di media sosial. Wisatawan mengeluh kelelahan dan merasa jera (kapok) setelah mengikuti jalur yang…

Read More

Continue reading
iQOO 15 Series: Flagship Killer Terbaru dengan Snapdragon 8 Gen 4 dan Kamera Periskop!
  • July 9, 2025

APAAJA.NET – iQOO, sub-brand performa dari Vivo, kembali bikin gebrakan dengan lini flagship terbarunya: iQOO 15 Series. Terdiri dari iQOO 15 dan iQOO 15 Pro, keduanya disebut-sebut akan hadir pada…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *