
Apaaja.net – Meta semakin agresif dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligent (AI), dengan tujuan menjadikan Meta AI sebagai asisten AI paling banyak digunakan di dunia. CEO Meta, Mark Zuckerberg, berkomitmen untuk terus berupaya dalam perkembangan Meta AI. Kini Meta AI telah digunakan oleh hampir 600 juta pengguna aktif bulanan.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Zuckerberg menyatakan bahwa Meta berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan AI mereka dengan merilis model bahasa Llama 3.3, yang memiliki performa lebih efisien dibandingkan model sebelumnya. Meta juga berencana meluncurkan Llama 4 pada tahun 2025, peluncuran tersebut diharapkan akan membawa peningkatan signifikan dalam kecerdasan buatan mereka.
Selain itu, Meta telah menggabungkan tim AI bisnis dengan tim Fundamental AI Research (FAIR) untuk mempercepat integrasi AI generatif ke dalam produk mereka. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan inovasi yang lebih cepat dan lebih canggih dalam pengalaman pengguna.
Dalam pandangannya tentang perkembangan AI, Zuckerberg menekankan bahwa AI akan menjadi bagian integral dari kehidupan digital manusia. Ia percaya bahwa AI generatif akan mengubah cara orang berinteraksi dengan teknologi dan membuka peluang baru dalam berbagai bidang, termasuk komunikasi, bisnis, dan hiburan.
Baca Juga: Cara Mudah Ubah Warna Wallpaper dan Tema Chat WhatsApp
Dengan ekspansi besar-besaran dalam infrastruktur teknologi, Meta berambisi untuk menjadi pemimpin dalam industri AI. Mereka telah berinvestasi dalam pengembangan chip komputer khusus dan meningkatkan jumlah unit pemrosesan grafis (GPU) H100 dari Nvidia untuk mendukung pelatihan model AI generatif terbaru.
Perlu diketahui bahwa dalam perkembangan Meta AI juga bisa digunakan di WhatsApp maupun aplikasi e-comerce. Hal ini menunjukkan bahwa Meta memiliki komitmen yang tidak main-main untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.***