
APAAJA.NET – Takaaki Nakagami adalah salah satu talenta paling menonjol yang lahir dari program Red Bull MotoGP™ Academy. Ia mencuri perhatian publik Jepang ketika menjadi pembalap termuda yang menjuarai Japanese 125cc Championship pada tahun 2006. Setahun kemudian, ia naik tingkat ke ajang internasional, dengan berpartisipasi di FIM CEV, ajang balap yang telah melahirkan banyak bintang MotoGP.
Baca Juga:Perjalanan Joan Mir Menuju Juara Dunia MotoGP
Debut di Kejuaraan Dunia dan Masa Transisi
Nakagami mencicipi panggung Kejuaraan Dunia pada musim 2008, mencatat hasil terbaik dengan finis di posisi sepuluh besar di Donington Park. Ia kembali tampil di level ini pada 2009, namun memutuskan untuk rehat sementara dari Grand Prix pada 2010. Namun, comeback-nya sangat mengesankan. Ia menjuarai Japanese Moto2™ Championship 2011, dan mendapatkan panggilan dari Italtrans Racing Team sebagai pembalap pengganti untuk GP Jepang.
Karier Moto2™: Konsistensi dan Kemenangan Perdana
Pada 2012, Italtrans memberinya kesempatan penuh semusim. Nakagami mencatat hasil positif, dan puncaknya terjadi pada musim 2013, ketika ia empat kali berturut-turut finis di posisi kedua. Tahun 2014, ia pindah ke Honda Team Asia, menghadapi tantangan besar dan musim yang sulit. Namun, semangat pantangnya menyerah berbuah hasil: ia naik podium di Misano pada 2015, dan akhirnya memenangi balapan Moto2™ pertamanya di Assen, Belanda, tahun 2016.
Sampai akhir musim 2017, Nakagami telah mengoleksi delapan podium dan dua pole position, menjadi salah satu pembalap Asia paling konsisten di kelas menengah.
Promosi ke MotoGP™: Pembuktian di Kelas Utama
Kesuksesan di Moto2™ membawanya promosi ke kelas utama bersama LCR Honda Idemitsu pada 2018. Meskipun status rookie, Nakagami menunjukkan performa kuat terutama di sesi kualifikasi, dengan beberapa kali tembus ke Q2. Ia bertahan di tim yang sama hingga musim 2019, mencatat sembilan kali finis Top 10, termasuk posisi kelima di Mugello. Sayangnya, cedera bahu memaksanya menutup musim lebih awal.
Musim 2020 menjadi titik balik, di mana ia secara reguler finis sepuluh besar dan meraih pole position di GP Teruel. Namun, peluang kemenangan itu sirna setelah ia alami DNF usai start. Keadaan serupa terjadi pada GP Valencia, membuatnya kembali gagal menyelesaikan balapan.
Tahun-Tahun Menantang dan Masa Depan
Musim 2021 hingga 2023 menjadi tantangan tersendiri. Motor Honda yang sulit dikendarai membuat hasil inkonsisten, meskipun Nakagami sempat mencetak beberapa hasil positif, termasuk dua kali finis lima besar pada 2021. Tahun 2022, ia hanya bisa meraih posisi terbaik ketujuh. Musim 2023 pun belum membaik, namun posisi finis terbaik P8 menunjukkan bahwa ia masih memiliki daya juang.
Baca Juga:Fadillah Arbi Aditama Juara JuniorGP
Upaya kerasnya tidak sia-sia. Nakagami mendapatkan perpanjangan kontrak satu tahun bersama IDEMITSU Honda LCR untuk musim 2024, membuktikan bahwa ia masih menjadi aset penting bagi tim.***