
APAAJA.NET – Dedi Mulyadi ubah jam masuk sekolah? kebijakan jam masuk sekolah di Jawa Barat kembali menuai sorotan setelah Wakil Gubernur Dedi Mulyadi menetapkan perubahan baru bagi siswa SMA dan SMK. Mulai tahun ajaran ini, jam masuk sekolah ditetapkan pukul 06.30 WIB, lebih awal dari sebelumnya.
Baca Juga: Kebumen United Angels Targetkan Trofi Ketiga dan Bintang Baru di Jersey Musim 2025
Dilansir dari Portal Pekalongan, perubahan ini muncul menyusul teguran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pihak kementerian menilai bahwa sejumlah daerah, termasuk Jawa Barat, telah menerapkan jam masuk sekolah yang terlalu pagi tanpa kajian menyeluruh. Mereka mengingatkan bahwa penyesuaian waktu belajar harus mempertimbangkan kesiapan fisik, psikologis siswa, dan keselamatan saat berangkat ke sekolah.
Dedi Mulyadi: Bukan Sekadar Tanggapi Teguran
Menanggapi teguran tersebut, Dedi Mulyadi ubah jam masuk sekolah? bukan semata-mata karena teguran dari pemerintah pusat. Ia menyebutkan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi kebiasaan para siswa di lapangan.
“Banyak siswa kita sudah tiba di sekolah bahkan sebelum pukul 06.30. Daripada waktu mereka terbuang, lebih baik dimanfaatkan untuk aktivitas belajar,” jelas Dedi.
Alasan Perubahan Jam Masuk Sekolah
Beberapa alasan utama yang mendasari perubahan waktu masuk sekolah ini antara lain:
1. Efektivitas Waktu Pagi
Dedi menilai bahwa waktu pagi adalah periode terbaik untuk belajar karena kondisi otak masih segar dan fokus.
2. Menyesuaikan Kebiasaan Siswa
Banyak siswa memang sudah tiba di sekolah sebelum jam pelajaran dimulai. Maka, menjadikan pukul 06.30 sebagai waktu resmi masuk hanya memformalkan kebiasaan yang telah ada.
3. Pembentukan Karakter Disiplin
Memulai hari lebih awal diyakini akan membantu membentuk kedisiplinan dan karakter tangguh pada siswa sejak dini.
Tetap Fleksibel dan Terbuka Evaluasi
Meskipun demikian, Dedi menegaskan bahwa kebijakan ini tidak bersifat kaku. Kepala sekolah diberikan keleluasaan untuk menyesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah, terutama untuk siswa yang menghadapi tantangan seperti jarak tempuh jauh atau keterbatasan transportasi.
Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah terbuka terhadap evaluasi dan masukan dari masyarakat, jika kebijakan ini terbukti menimbulkan dampak negatif.
Respons dari Guru dan Orang Tua
Tanggapan masyarakat pun beragam. Sebagian orang tua menyambut baik kebijakan ini karena berharap anak-anak lebih disiplin dan produktif. Namun, ada pula yang khawatir jam tidur anak berkurang, yang bisa berdampak pada kesehatan mereka.
Kalangan guru menyambut baik tujuan positif pemerintah, tetapi berharap agar ada dukungan logistik, termasuk pengaturan transportasi dan keamanan siswa di pagi hari.
Perubahan jam masuk sekolah SMA/SMK di Jawa Barat menjadi pukul 06.30 WIB merupakan langkah strategis yang diambil oleh Dedi Mulyadi untuk meningkatkan efektivitas belajar, kedisiplinan, dan menyesuaikan kebiasaan siswa. Namun demikian, pelaksanaan kebijakan ini tetap membutuhkan pengawasan ketat dan keterbukaan terhadap masukan agar berjalan optimal tanpa menimbulkan dampak negatif bagi peserta didik.***