
APAAJA.NET – Kabupaten Purbalingga kembali menunjukkan taringnya dalam dunia Inovasi Pertanian Terintegrasi, Pada ajang Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025, perwakilan dari Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara, tampil membanggakan lewat inovasi pertanian terintegrasi yang diusung oleh Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan.
Dipimpin oleh Tri Bowo Pangestika, seorang petani milenial yang aktif di sektor pengembangan teknologi desa, Posyantekdes ini mengikuti kategori Posyantekdes Berprestasi.
Bersama rekannya Nur Hayati, mereka memaparkan berbagai terobosan dan program unggulan dalam sesi presentasi daring yang diselenggarakan Kamis, 8 Mei 2025, dari Podcast Media Center Dinkominfo Purbalingga.
Baca Juga: Kejagung Ungkap 3 Tersangka Korupsi Proyek Satelit Kemhan, Ini Peran Mereka
Kawasan Edukasi Pertanian yang Jadi Rujukan Daerah Lain
Salah satu inovasi utama yang diangkat adalah pengembangan kawasan pertanian terintegrasi. Inovasi Pertanian Terintegrasi Wilayah ini tidak hanya menjadi pusat edukasi, tetapi juga sering dijadikan lokasi studi tiru oleh desa-desa lain yang ingin belajar tentang pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) di sektor pertanian.
“Kami ingin membuktikan bahwa inovasi di sektor pertanian menjadi hal krusial bagi desa. Ini peluang besar untuk generasi muda desa,” ujar Tri Bowo. Saat ini, Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan dikelola oleh lebih dari 130 orang pengurus aktif, menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam pengembangan teknologi lokal.
Dari Keterbatasan Menuju Keberhasilan
Awal perjalanan Posyantekdes tidaklah mudah. Tantangan terbesar adalah minimnya sumber daya manusia (SDM). Namun, berkat semangat gotong royong dan pendampingan berkelanjutan, mereka kini mampu memberi dampak nyata bagi lebih dari 50 persen warga desa.
Baca Juga: Resep Ayam Asam Manis Chef Devina: Tetap Garing dan Cocok untuk Bekal Makan Siang
“Harapan kami, manfaat program ini bisa diperluas ke desa-desa lain,” tambah Tri Bowo yang juga pernah lolos hingga tingkat nasional dalam ajang serupa.
Penilaian dan Dukungan Penuh dari Pemerintah
Proses penjurian dihadiri oleh Rahma (Dispermasdes Jateng), Gerrys Gusfiano R, dan Zaenal Azis Masykur. Zaenal menekankan pentingnya peran Posyantekdes sebagai lembaga riset dan inovasi teknologi tingkat desa yang dapat berkolaborasi dengan BUMDes demi mewujudkan desa mandiri.
Dukungan juga datang dari Eko Juli Purnomo, Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinpermasdes Kabupaten Purbalingga. Ia berharap Lomba TTG menjadi pemantik bagi tumbuhnya inovasi dari desa-desa lain.
“Kami akan terus mendukung kreativitas masyarakat desa sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan di Purbalingga,” tegasnya.
Potensi Desa yang Tak Terbantahkan
Dengan keikutsertaan Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan di Lomba TTG Jateng 2025, Purbalingga membuktikan bahwa desa memiliki potensi besar dalam inovasi teknologi, khususnya di bidang pertanian. Inisiatif seperti ini menjadi harapan baru untuk desa yang lebih mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.***