Kotbah Idul Adha Kemenag Kebumen: Berkurban Symbol Ketaatan yang Diwujudkan Jaga Kelestarian Lingkungan

APAAJA.NET – Umat muslim memadati Alun-alun Pancasila Kebumen untuk mengikuti sholat Idul Adha 1446 H. Panitia Hari Besar Islam (PHBI) tingkat Kabupaten Kebumen siap  menyambut hari Agung ini, Jumat 6 Juni 2025.

Dalam acara ini bertindak sebagai imam H. Mul’an Anafati, M.Psi., dan sebagai khatib, Kepala Seksi Bimas Islam sekaligus Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Dr. H. Salim Wazdy, S.Ag., M.Pd.

Sholat dimulai pukul 06.30 WIB ini berlangsung khidmat di bawah langit cerah, diikuti dengan penuh kekhusyukan oleh masyarakat.

Dalam khutbahnya, H. Salim Wazdy mengajak jemaah tidak hanya memahami Idul Adha sebagai ritual penyembelihan hewan kurban, tetapi juga sebagai momentum refleksi atas tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi.

Tak lupa menyampaikan pesan ekoteologi, ia menekankan bahwa menjaga kelestarian lingkungan adalah bagian integral dari ibadah kepada Allah SWT.

“Pengorbanan yang dicontohkan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. menjadi simbol ketaatan yang seharusnya kita wujudkan dalam bentuk kepedulian sosial dan ekologis,” ujarnya.

Mengutip surah Al-Hijr ayat 19 dan surah Al-A’raf ayat 56, Salim menyampaikan bahwa bumi yang telah diciptakan Allah dengan keseimbangan sempurna tidak boleh dirusak oleh tangan manusia.

Ia menjelaskan bahwa merusak lingkungan berarti mengingkari nikmat Allah dan mencederai amanah sebagai pemelihara ciptaan-Nya.

Dalam pandangan tafsir klasik seperti Ibnu Katsir maupun kontemporer seperti Wahbah Az-Zuhaili, larangan berbuat kerusakan mencakup baik fisik maupun moral, termasuk degradasi nilai dan kepedulian sosial.

Tak hanya itu, dalam khutbahnya Salim juga menyinggung pentingnya perlakuan etis terhadap hewan kurban. Menurutnya, proses penyembelihan harus dilakukan secara santun, dengan pisau yang tajam dan tanpa menyakiti.

Hal ini menegaskan bahwa Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan dengan sesama makhluk hidup.

“Kesantunan Nabi Muhammad SAW. terhadap hewan menjadi teladan ekologis yang sarat dengan nilai etika,” jelasnya.

Lebih lanjut, Salim Wazdy mengajak jemaah untuk mempraktikkan kurban yang ramah lingkungan, antara lain dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lokasi penyembelihan, dan menggunakan wadah alami seperti daun pisang atau besek bambu dalam distribusi daging kurban.

Ia menekankan bahwa krisis lingkungan saat ini bukan hanya disebabkan oleh faktor fisik, tapi juga krisis spiritual karena hilangnya adab terhadap alam.

Dalam penjelasannya, Salim merujuk pada pemikiran Syekh Yusuf Al-Qaradhawi dalam kitab Ri’āyat Al-Bī’ah fī Syarī‘at Al-Islām, bahwa perlindungan terhadap alam merupakan bagian dari lima maqāshid asy-syarī‘ah: menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

Maka, melestarikan alam berarti menjaga tatanan kehidupan manusia dan kelangsungan penerapan syariat Islam itu sendiri.

Di akhir khutbah, Salim menutup dengan ajakan reflektif: “Kalau dulu Nabi Ibrahim diuji dengan menyembelih putranya, maka hari ini kita diuji untuk menyembelih egoisme, konsumerisme, dan gaya hidup eksploitatif yang merusak bumi.”

Ia menegaskan bahwa pengorbanan sejati dalam Idul Adha tidak hanya dalam bentuk daging, melainkan dalam komitmen memperbaiki relasi dengan Allah, manusia, dan alam.

“Mari jadikan bumi ini sebagai ladang ibadah yang kita rawat dengan cinta dan tanggung jawab. Cintailah bumi ini sebagaimana Nabi Ibrahim mencintai Tuhannya dan putranya. Karena mencintai bumi adalah bagian dari mencintai ciptaan-Nya,” tutupnya.

Demikian info tentang Salim Wazdy sampaikan pesan ekoteologi: berkurban symbol ketaatan yang diwujudkan jaga kelestarian lingkungan.***

 

  • Related Posts

    TMMD Purbalingga Bangun Jalan Baru, Hemat Jarak Ponjen–Krangean hingga 17 Km
    • June 5, 2025

    APAAJA.NET – Program TNI Manunggal Membangun Desa TMMD Purbalingga Sengkuyung Tahap II Tahun 2025 di Kabupaten Purbalingga resmi ditutup pada Rabu, 4 Juni 2025. Salah satu hasil paling signifikan dari…

    Read More

    Continue reading
    Bupati Fahmi Siapkan Skema Desentralisasi Sampah, Cegah TPA Kalipancur Penuh 2026
    • June 4, 2025

    APAAJA.NET – Purbalingga, 4 Juni 2025 – Pemerintah Kabupaten Purbalingga tengah bersiap menghadapi krisis sampah seiring dengan prediksi kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kalipancur yang akan penuh pada akhir tahun…

    Read More

    Continue reading

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *