
APAAJA.NET – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, petani cabai di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tengah sibuk memanen hasil pertanian mereka. Di tengah teriknya matahari, para petani tetap semangat memetik cabai merah kriting, sembari menggantungkan harapan agar harga jual cabai ikut meningkat seiring dengan naiknya permintaan pasar menjelang hari besar keagamaan ini.
Salah satu Petani Cabai Kebumen, Indah, yang telah setahun menekuni budidaya cabai bersama suaminya, menyebutkan bahwa dalam seminggu mereka bisa melakukan dua kali petikan. “Ini petikan ketujuh, Alhamdulillah dari 1.200 batang bisa dapat sekitar 40 kilogram,” ujarnya saat ditemui di kebun pada Kamis, 29 Mei 2025.
Harga Cabai Masih Fluktuatif, Harapan Tetap Menguat
Menurut Indah, harga cabai sempat menyentuh angka Rp25.000 hingga Rp38.000 per kilogram pada awal panen. Namun belakangan, harga mulai mengalami fluktuasi yang membuat petani cemas akan penghasilan bersih yang didapat.
Baca Juga: Pantura Jawa – Banyumas Raya – Solo Raya Waspada Bencana
“Kami sangat berharap harganya naik lagi, karena ini harapan kami untuk menutup biaya produksi dan kebutuhan lebaran,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa sebagai petani kecil, setiap rupiah dari hasil panen sangat berarti untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Cabai Jadi Tulang Punggung Ekonomi Keluarga
Bagi para petani di Setrojenar, cabai bukan sekadar komoditas pertanian, melainkan penopang utama ekonomi keluarga. Biaya produksi yang tinggi seperti benih, pupuk, tenaga kerja, hingga perawatan intensif membuat keuntungan sangat bergantung pada kestabilan dan kenaikan harga jual di pasar.
“Menjelang Lebaran Kurban ini, kami berharap pasar mendukung dan harga bersahabat. Supaya kami juga bisa ikut merayakan dengan tenang,” tambah Indah.
Menanti Harga Naik Seiring Hari Besar
Hari Raya Idul Adha kerap memicu naiknya permintaan bahan pangan, termasuk cabai. Para petani di Buluspesantren berharap kondisi ini terjadi kembali tahun ini agar mereka bisa mendapatkan hasil maksimal dari panen yang sudah mereka rawat sejak beberapa bulan lalu.
Baca Juga; Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, Memulai Tugasnya dengan Boyongan Adat Jawa
Kini, dengan ladang yang mulai memerah oleh cabai siap panen, para petani hanya bisa berharap langit tetap cerah dan harga pasar berpihak kepada mereka. Dengan harapan itu, mereka menatap masa depan dengan lebih optimis, menanam bukan hanya benih cabai, tapi juga harapan akan kehidupan yang lebih sejahtera.***