
APAAJA.NET – Perjuangan Ibra Firman Hidayat? Purworejo patut berbangga. Seorang siswa dari SMKN 4 Purworejo, Ibra Firman Hidayat, berhasil tampil membanggakan di ajang POPDA Tingkat Provinsi Jawa Tengah cabang dayung kayak tunggal 1000 meter, yang berlangsung di Banjir Kanal Semarang. Perjuangan Ibra bukan hanya soal persaingan di lintasan air, tetapi juga cerita heroik di balik layar yang menginspirasi banyak orang.
Latihan Penuh Perjuangan, Tempuh 45 Km Setiap Hari
Tidak seperti atlet lain yang memiliki kemudahan dalam mengakses fasilitas latihan, Ibra justru harus menempuh jarak 45 kilometer dari rumahnya di Purworejo ke lokasi latihan di Kulon Progo. Hal ini disebabkan karena hingga saat ini, Kabupaten Purworejo belum memiliki venue dayung sendiri, sehingga atlet harus menumpang berlatih ke kabupaten tetangga.

Yang luar biasa, semua perjuangan itu dilakukan Ibra secara mandiri. Ia menanggung sendiri biaya transportasi dan kebutuhan latihannya. Hal ini membuktikan bahwa semangat dan dedikasi bisa mengalahkan keterbatasan fasilitas dan dukungan.
Dukungan Pelatih dan Manajer Jadi Kunci
Di balik semangat Ibra, ada peran besar pelatih Rohmat Nur Kholis yang terus mendampingi dan membimbing Ibra dalam menghadapi tantangan latihan dan kompetisi. Selain itu, Indartiningsih selaku manajer tim sekaligus Ketua PODSI Kabupaten Purworejo, turut memberikan dukungan moral dan strategi demi membawa nama daerah lebih dikenal di kancah olahraga air.
Indartiningsih juga menyampaikan harapannya agar ke depan, Purworejo memiliki venue dayung sendiri agar pembinaan atlet bisa lebih maksimal dan tidak bergantung pada fasilitas daerah lain.
Harapan Baru untuk Regenerasi Atlet Dayung

Kisah Ibra Firman Hidayat membuka mata banyak pihak tentang pentingnya perhatian terhadap olahraga air, khususnya cabang dayung. Meski berasal dari daerah yang belum memiliki fasilitas memadai, semangatnya menunjukkan bahwa potensi atlet muda bisa terus berkembang bila diberi dukungan yang tepat.
Ia adalah siswa Kelas X NKPI A SMKN 4 Purworejo, yang bukan hanya belajar di sekolah, tapi juga mengukir nama di level provinsi melalui kerja keras dan konsistensi.
Kisah Ibra bukan sekadar tentang menang atau kalah di ajang POPDA Jateng, tapi lebih pada semangat pantang menyerah, kemandirian, dan kecintaan terhadap olahraga dayung. Dengan dorongan dari pihak sekolah, pelatih, dan pengurus PODSI, Purworejo memiliki harapan besar untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi di masa depan. Perjuangan Ibra Firman Hidayat ini sangat menginspirasi bukan?***