FCEV vs EV: Siapa Raja Masa Depan Otomotif Dunia? Ini Alasan Toyota Mirai & Hyundai Nexo Mulai Diproduksi Massal

APAAJA.NET – Siapa Raja Masa Depan Otomotif Dunia? Ini Alasan Toyota Mirai & Hyundai Nexo Mulai Diproduksi Massal. Industri otomotif dunia kini berpacu menuju era bebas emisi. Dua teknologi yang menjadi sorotan adalah Electric Vehicle (EV) berbasis baterai dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) berbasis hidrogen. Keduanya menjanjikan solusi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus menekan emisi karbon.

Produsen besar seperti Toyota dan Hyundai bahkan sudah memproduksi massal mobil hidrogen seperti Toyota Mirai dan Hyundai Nexo. Tapi, siapa sebenarnya yang akan mendominasi masa depan otomotif dunia?

Baca Juga: Suzuki GSX-R150 2025: Motor Sport 150cc dengan Performa Balap dan Fitur Canggih

Keunggulan FCEV

FCEV memanfaatkan hidrogen sebagai sumber energi yang diubah menjadi listrik oleh sel bahan bakar. Keunggulannya terletak pada waktu pengisian yang cepat (3–5 menit) dan jarak tempuh panjang, setara mobil konvensional.

Tantangan di Indonesia

Sayangnya, infrastruktur hidrogen di Indonesia masih minim. Pengadaan dan distribusi hidrogen menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan jika ingin teknologi ini berkembang.

EV: Tren Global yang Mulai Menggeliat di Indonesia

EV sudah lebih populer di Indonesia berkat insentif pemerintah dan promosi produsen. Namun, tantangan ada pada rantai pasok bahan baku baterai seperti lithium dan nikel. Meski Indonesia kaya nikel, pengolahan lokal dan penguasaan teknologi baterai yang aman serta ramah lingkungan masih perlu ditingkatkan.

Ketahanan Teknologi dan Keamanan Siber: Ancaman yang Nyata

Ketika kendaraan semakin terhubung internet, risiko peretasan meningkat. Bayangkan jika sistem kemudi atau pengereman bisa diakses peretas. Produsen harus memperkuat keamanan siber, mulai dari pembaruan software, proteksi data, hingga keamanan jaringan pengisian daya.

Baca Juga: Suzuki V-Strom 250SX: Motor Adventure 250cc Tangguh untuk Petualangan Tanpa Batas

Rantai Pasok dan Peluang Indonesia

Gangguan pasokan chip semikonduktor selama pandemi jadi pelajaran berharga. Indonesia perlu memastikan ketersediaan komponen kritis secara lokal atau lewat kerja sama internasional.

Jika infrastruktur, regulasi, keamanan siber, dan penguasaan teknologi bisa dipenuhi, Indonesia berpeluang jadi pemain utama, bukan sekadar penonton, di panggung revolusi otomotif global.***

Sumber: https://portalpekalongan.pikiran-rakyat.com/otomotif/pr-1919561515/fcev-dan-ev-masa-depan-otomotif-dunia-ini-alasan-toyota-marai-dan-hyundai-nexo-mulai-diproduksi-massal?page=all

Related Posts

Honda BeAT 110 eSP 2025: Skutik Ringan, Irit, dan Lincah untuk Semua Kebutuhan Harian
  • August 10, 2025

APAAJA.NET – Honda BeAT 110 eSP terbaru hadir membawa mesin 4-langkah SOHC berkapasitas 109,5 cc dengan teknologi Enhanced Smart Power (eSP). Mesin ini mampu menyemburkan tenaga maksimal 6,6 kW (9,0…

Read More

Continue reading
Suzuki e-Vitara Meluncur di GIIAS 2025: SUV Listrik Tangguh dengan Jarak Tempuh 500 Km, Siap Hadir 2026
  • August 10, 2025

APAAJA.NET – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi memperkenalkan Suzuki e-Vitara, SUV listrik murni pertama dari pabrikan Jepang tersebut, pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *